ARTIKEL


 Membalik Potret Buram Pariwisata Sumut

Sejak lama kawasan Sumatra Utara dengan berbagai tempat pariwisata sudah tersohor hingga seantero dunia. Tetapi, entah apa yang terjadi, belakangan pariwisata Sumatra Utara dimana Danau Toba dan Pulau Samosir sebagai maskotnya seolah tenggelam dan tidak seriuh ketika masa pemerintahan orde lama dan baru.


Berbagai pendapat dan perdebatan dari berbagai pihak, baik pemerintah, pengamat, tokoh masyarakat dan akademisi telah mengemuka, baik melalui media massa, simposium, seminar dan lain-lainnya banyak dijumpai. Namun kenyataannya, fakta yang ada di lapangan, tidak ada pengaruh yang signifikan dalam memajukan pariwisata Sumatra Utara.


Jika dulu pariwisata Sumatra Utara dengan Danau Toba-nya menjadi pariwisata andalan Indonesia setelah Pulau Bali, kini semakin jauh tertinggal dibanding tempat wisata lainnya yang ada di negeri ini. Jumlah pengunjung domestik maupun mancanegara tidak terlihat seramai dulu, demikian juga dengan tempat wisatanya yang semakin tidak terawat dan bahkan bisa dikatakan terlantar. Adakah ini menjadi potret buram pariwisata Sumatra Utara?


Terlepas dari keadaan dan situasi pariwisata Sumatra Utara saat ini, bagi Anda yang suka berpetualang dari satu tempat ke tempat lain, dan kebetulan belum pernah berkunjung ke berbagai tempat yang ada di Sumatra Utara, khususnya di Kabupaten Pulau Samosir, tidak ada salahnya mencobanya, untuk membuktikan betapa indah dan menariknya berbagai tempat pariwisata dikawasan ini.


Secara Geografis Kabupaten Samosir terletak pada 20 24‘-20 25‘ Lintang Utara dan 980 21‘- 990 55‘ BT. Secara Administratif Wilayah Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh Kabupaten, yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun; di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir; di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan; dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat.


Sebagai daerah pertanian dan sebagian penduduknya hidup dan menggantungkan hidup dengan pertanian, curah hujan merupakan salah satu faktor eksternal yang menentukan keberhasilan pertanian penduduk. Rata-rata curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir pada tahun 2003 berdasarkan hasil pengamatan dari 7 (tujuh) stasiun pengamatan adalah sebesar 177 mm / bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 11 hari.


Kabupaten Samosir memiliki daerah-daerah potensi wisata yang berbasis pemandangan alam, wisata spiritual, wisata pertanian, wisata budaya dan perairan Danau Toba. Daerah-daerah rekreasi tersebut tersebar di berbagai wilayah Kecamatan antara lain:


Kecamatan Simanindo


Obyek Wisata Sejarah


Makam Raja Sidabutar, berada di Tomok, makam yang terbuat dari batu utuh tanpa persambungan yang dipahat untuk tempat peristirahatan Raja Sidabutar pengusa kawasan Tomok pada masa itu.


Batu Parsidangan, berada di desa Siallagan adalah batu yang disusun sedemikian pada masa pemerintahan Raja Siallagan untuk tempat mengadili dan mengeksekusi para kriminal. Museum Huta Bolon, tempat penyimpanan benda-benda kuno orang Batak


Obyek Wisata Seni dan Budaya


Pertunjukan Sigale-gale, berada di Tomok adalah kesenian rakyat berbentuk patung yang dibuat sedemikian sehingga dapat menari mengikuti irama musik tradisional gondang. Gedung Kesenian, bangunan tempat atraksi budaya dan seni, berada di Tuktuk Siadong


Obyek Wisata Alam


Batu Marhosa, berada di sigarantung, desa Parmonangan adalah fenomena alam batu benafas atau dapat menghembuskan udara. Goa Marlakkop, di desa Tanjung. Pagar Batu dan Bottean, di Lontung. Pantai Ambarita, tempat pemandian dan pemancingan.


Kemudian Aek Natonang, berlokasi di dsa tanjungan merupakan danau di atas danau dan direncanakan sebagai areal Hutan Wisata seluas 105 Ha. Pulo Tao, restoran dan camping ground berada di Pantai Desa Simanindo.


Tuktuk Siadong, kawasan berbentuk tanjung peninsula yang strategis sehingga saat ini menjadi pusat kegiatan wisata (central tourism district), dipenuhi oleh usaha hotel dan restoran serta pelukis dan pengukir.



Obyek Wisata Alam


Pemandian Air Panas, berjarak 3 KM dari Kota pangururan


Obyek Wisata Sejarah


Terusan Tano Ponggol, terusan yang memisahkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera yang dibuat oleh Kolonial Belanda dan sampai sekarang masih berfungsi.


Persanggarahan, bangunan peninggalan colonial Belanda yang pada saat ini digunakan sebagai kantor dan kediaman Penjabat Bupati Samosir, berada di Kota Pangururan.


Patung Liberty Malau, Sebuah Tugu peringatan perjuangan seorang  pejuang angkatan 45 dari Pulau Samosir yang membantu kemerdekaan Republik Indonesia.


Obyek Wisata Seni dan Budaya


Open Stage, bangunan panggung terbuka yang berada di tengah Kota Pangururan sebagai tempat atraksi seni dan budaya.


Komunitas Tenun Ulos Batak, kelompok masyarakat yang mengerjakan tenun tradisional ulos batak di desa Lumban Suhi-suhi berjarak + 4 Km dari Kota Pangururan.


Kecamatan Sianjur Mula-Mula


Obyek Wisata Alam


Gunung Pusuk Buhit, asal mula suku Batak. Aek Boras, sumber mata air Guru Tatea Bulan. Aek Sipitu Dai, Sumber air yang dapat dialirkan menjadi tujuh saluran dan memiliki tujuh rasa serta dapat diyakini menyembuhkan berbagai penyakit.


Batu Sawan, Batu tempat air rasa jeruk purut. Pulo Tulas, Pulau kecil di tengah Danau Toba.


Obyek Wisata Sejarah


Batu Parhusipan, tempat pertemuan Si Boru Pareme. Batu Pargasipan, Batu Nanggor, Bukit martil batu tempat Seribu Raja menempa senjata. Batu Hobon, batu tempat penyimpanan barang pusaka. Sigulatti, Tempat di pegunungan Pusuk Buhit yang diyakini asal mula orang Batak.


Kecamatan Onan Runggu


Obyek Wisata Alam


Lagundi Sitamiang, lokasi untuk perkemahan yang dilengkapi dengan pondok remaja.  Tambun Surlau, tempat pemandian alam dengan air yang segar dan udara yang sejuk. Hariara Na Bolon, fenomena alam dimana bebrapa pohon beringin (hariara) menyatu membentuk pohon yang sangat besar.


Pantai Bebas Sukkean, pantai dengan pasir putih yang masih alami dan telah sering dikunjungi wisatawan mancanegara untuk mandi dan berjemur.


Kecamatan Harian Boho


Obyek Wisata Alam


Menara Pandangan Tele, menara tmpat memandang panorama Danau Toba dari ketinggian pegunungan Tele. Partukko Naginjang, di Desa Martahan. Janji Martahan, tempat pendaratan peterbang laying. Air Terjun Sampuran Efrata Sosor Dolok, dengan tinggi 26 M dan lebar 10 M berada 3 KM dari Harian Boho. Mata Air Pohan Pokki, di Sihotang berjarak 2 KM dari Pelabuhan Sihotang


Kecamatan Nainggolan


Obyek Wisata Sejarah


Batu Guru, Sebuah Batu yang mempunyai tiga pondasi yang diyakini menjadi slogan orang Batak yaitu “dalihan Natolu “


Obyek Wisata Alam


Pantai maria Raja, Pantai bebas di Desa Maria Raja dengan pasir putih dan air danau yang jernih untuk pemandian dan rekreasi.


Kecamatan Sitio-Tio


Obyek Wisata Sejarah


Mata Air Datu Parngongo, + 4 Km dari Dermaga Tamba adalah mata air bertuah yang dibuat oleh seorang Datu Parngongo yang terdapat di lerng bukit yang sangat curam.


Obyek Wisata Alam


Pantai bebas, Lokasi di desa Sabulan. Pemandian Boru Saruding, berada di Ranssangbosi sekitar + 35 Km dari Pangururan.


Kecamatan Ronggurnihuta


Obyek Wisata Alam


Danau Sidihoni, sebuah danau di tengah Pulau Samosir yang menjadi keunikan tersendiri dengan sebutan danau diatas danau.


Aek Liang, sebuah fenomena alam mata air di dalam goa. Gua Sidam-dam. Batu Sidam-dam, batu hitam yang masih suci dan sacral.


Obyek Wisata Sejarah


Simalinting, sebuah kubur besar


Kecamatan Palipi


Obyek Wisata Sejarah


Batu Rantai, di Kota Mogang. Piso Somalim, merupakan tempat bersejarah di Mogang


Obyek Wisata Alam


Air Panas Simbolon, kawasan berbatu belerang dimana terdapat mata air panas yang masih alami

____________________________________________________________________________

Pesona Barisan Museum Kota Judi

Pernah menonton film-film tentang gangster dari Hongkong? Bila ya, maka Anda pasti sudah tak asing lagi dengan kota Macau. Nah, kota Macau biasanya menjadi latar tempat dimana sang bos gangster dalam film menghabiskan uangnya dengan berjudi sambil ditemani para wanita cantik.


Namun jangan keburu menilai Macau negatif karena citra kota yang sering dipakai di film-film gangster itu. Kota judi ini ternyata mampu menawarkan pesona pemandangan dan hiburan yang atraktif bagi para wisatawan.


Makau boleh jadi sebuah kota kecil yang tak begitu Anda kenal, namun kota yang secara administratif berada dibawah pemerintah China dan Hongkong ini sebenarnya sangat dikenal di kalangan para pelancong mancanegara. Tak terkecuali pelancong dari Indonesia, bahkan baru-baru ini duo penyanyi The Virgin mengunjungi kota judi ini.


Meskipun dikenal sebagai kota metropolis yang tak pernah tidur, Macau tak hanya dihiasi oleh gedung-gedung bertingkat berasitektur modern saja. Bila Anda jalan-jalan kesana, jangan kaget bila melihat ada banyak bangunan-bangunan lama peninggalan jaman penjajahan koloni Portugis yang telah dipugar dan menjadi bangunan sejarah yang menarik.


Arsitektur bangunan di Macau memang memperlihatkan sejarah kota itu yang merupakan percampuran antara kultur Eropa dan China yang kental. Ini bisa Anda temukan sendiri di beberapa sudut kota ada wihara Buddha, benteng-benteng kuno dan piazza (taman tradisional Portugis).


Macau memang bergelar kota judi, namun kota ini ternyata menunjukkan perhatiannya terhadap budaya dan pendidikan. Ini bisa dilihat dari banyaknya museum di kota yang hanya seluas 27,3 kilometer persegi tersebut. Untuk melihat sejarah kota itu, Anda bisa mampir sejenak ke Museum of Macau (Museum Macau) yang terletak di bukit Fortalleza do Monte.


Keunikan museum ini adalah bangunannya yang berdiri kokoh di dalam sebuah benteng peninggalan Portugis. Di dalam museum, Anda akan menemukan etalase-etalase yang menceritakan perjalanan sejarah kota Macau sejak jaman penjajahan Portugis hingga akhirnya menjadi kota metropolis nan megah seperti sekarang. Karena desain interiornya yang unik, Museum Macau seringkali dikunjungi wisatawan hanya untuk berfoto disana.


Macau juga memiliki museum yang menunjukkan kekayaan alamnya seperti The Museum of Nature and Agriculture (Museum Panorama dan Pertanian) dan Macau Maritime Museum (Museum Maritim Makau).


Kedua museum tersebut dipenuhi diorama dan pajangan yang menunjukkan kekayaan alam serta kekuatan angkatan laut kota kecil itu. Biasanya kedua museum dijadikan museum wajib kunjung bagi para murid sekolah di Makau maupun Hongkong.


Untuk bidang kesenian, Macau memiliki Macau Art Museum (Museum Kesenian Makau) yang terdiri dari beberapa galeri yaitu Galeri Gambar Sejarah, Galeri Lukisan, Galeri Kaligrafi China, Galeri Keramik dan Auditorium Seni yang sering menampilkan pementasan seni.


Tak hanya museum yang bersifat klasik dan edukatif, di Makau juga ternyata ada museum yang sangat bercitra modern seperti Grand Prix Museum (Museum Balap Grand Prix) dan Taipas Houses Museum (Museum Rumah Taipas).


Di Museum Grand Prix ini, Anda akan melihat sejarah, serta foto-foto berbagai momen perlombaan balap terkenal itu. Sedangkan di museum yang disebut belakangan, Anda akan melihat banyak etalase yang memaparkan gaya hidup serta pakaian para selebritis Portugis.


Macau memang sangat unik dan menarik. Tak hanya hiburan malamnya saja yang memikat namun juga beragam museum yang edukatif dan atraktif juga ada disini. Jadi bila Anda memiliki waktu berlibur yang cukup dan budget lebih, mengapa tak mencoba singgah ke Macau? Asalkan tak terjebak pesona meja judi, Anda bisa menikmati kunjungan ke barisan museum di kota judi itu.

_____________________________________________________________________________

Pusat Primata Schmutzer

Ibu Pauline Antoinette Schmutzer-versteegh merupakan perintis dibangunnya Pusat Primata Schmutzer. Ia adalah seorang pecinta hewan,pelukis dan dermawan. Ia mewariskan seluruh harta warisannya kepada The Gibbon Foundation yang diketuai oleh Willie Smits untuk dibuat sebuah fasilitas terbaru untuk primata di Kebun Binatnag Ragunan
Pusat Primata Schmutzer di Kebun Binatang Ragunan adalah tempat pelestarian primata dalam kebun binatang ragunan.
Walaupun berada dalam kebun binatang ragunan, pengelolaannya tidak diserahkan pada kebun binatang ragunan, melainkan oleh swasta yang dananya pendiriannya berasal dari The Gibbon Foundation.
Sebagai perbandingan, orang utan yang berada dalam pengelolaan Schmutzer terawat dengan baik, beberapa kandang ditutup oleh kaca dan memiliki pengatur suhu.
Pusat Primata Schmutzer didirikan sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi pengunjungnya.
Seperti juga Kebun Binatang San Diego, kehidupan primata di Schmutzer di rancang seperti kehidupan alam bebas binatangnya (tanpa kandang), contohnya kandang Gorila dan orang utan. Kandang seperti ini disebut enklosur
Tempat untuk pengunjung disediakan minimum, seperti jalan setapak, arena bermain dan belajar atau masuk gua, dan tempat tinggal binatang diusahakan maksimum (dalam luas).
Pusat Primata Schmutzer juga memiliki musium, perpusatakaan dan teater bioskop kecil tentang primata di Indonesia dan dunia.
Karena pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan masuk, lingkungan Schmutzer sangat bersih. Pemeriksaan akan hal ini ketat, tepat penitipan barangnya aman dan rapi. Pengunjung diperiksa sebelum masuk, bahkan permen pun akan disita di tempat penitipan barang. Air minum disediakan gratis di dalam taman dengan adanya pancuran air minum di setiap titik titik tertentu di kebun binatang. Selain binatang yang terawat, semua tumbuhan di Schmutzer diberi papan nama berdasarkan nama latinnya untuk keterangan pengunjung.
Pusat Primata ini masih dalam pengembangan dan beberapa bagian masih dalam penyelesaian.Contohnya pengembangan enklosur gorila 2 untuk gorila jantan tanpa pasangan.
Pada tahun 2006 pusat primata ini sudah diserahkan sepenuhnya pada kebun binatang ragunan jakarta.